Review Buku This is me ! Whatever you say


Judul: This is Me! Whatever You Say
Penulis: Muhajjah Saratini
Penerbit: C-Klik Media
Tebal: 237 hlm
Genre: Self Improvement

“Dibutuhkan keberanian untuk bisa melangkah. Kunci itu pada Langkah pertama yang akan terus menyeretmu pada Langkah kedua karena menemukan kemudahan pada setiap langkahnya. -hlm. 175

Pernah nggak sih manteman merasa bosan dengan kegiatan atau aktifitas yang dilakukan setiap hari, yang kelihatannya monoton saja ? 
Kalau iya, kita samaan. Bisa dibilang saat ini aku lagi berada di fase itu, kayak merasa ada yang kosong, bosan dan bingung banget gimana mengatasinya. So, pas lihat daftar isi dalam bukunya, aku langsung gass baca deh.

Bab pertama buku ini dimulai dengan membahas tentang kebosanan. Kayak, kenapa sih kita bosan, terus cara mengatasinya, dan juga tes untuk mengecek seberapa bosan kita dengan aktifitas yang kita lakukan saat ini. Pas aku nyoba, ternyata aku ada di fase mulai merasakan bosan, jadi disuruh memvariasikan kegiatan, biar gak monoton.

Nah, selain bahas tentang rasa bosan, buku ini juga mengajak kita untuk lebih berani menjadi diri sendiri tanpa harus meminta validasi dari orang lain dan melihat berbagai komentar orang lain. Karena kita gak bisa selamanya mengontrol komentar yang diberikan orang lain, kita hanya bisa belajar untuk membentuk jati diri kita yang sesungguhnya, dan menjadi lebih kuat menghadapi komentar orang lain.

So, gimana dong biar bisa membentuk jati diri ? Kalau dalam buku ini dikatakan kita bisa mulai dengan mengenali diri kita, menggali potensi, mencari hal apa saja yang nyaman untuk diri kita, dan yang pasti percaya sama kemampuan diri sendiri. Dan juga cari jalan kita masing-masing, karena kita gak bisa memaksakan diri untuk menjadi seperti orang lain, begitupun sebaliknya, dan itu menjadi tugas masing-masing untuk mencari potensi dan jalan itu, yang penting action, lakukan trial and error.

Aku suka isinya padat, permasalahan yang diangkatpun relate dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Gaya bahasanya semi formal, dan mudah dipahami. Hanya saja, yang aku kurang suka, bukunya full tulisan dalam satu halaman penuh, jadi kadang bosan bacanya. Awalnya pengen DNF, tapi karena pembahasannya menarik, so akhirnya aku lanjutin deh.

Beberapa part yang aku highlight:
- Terkadang alasan seseorang menahan diri, justru karena sungkan. Perlakuan tersebut justru bentuk penghargaan kepada dirimu.
- Kenali diri sendiri sebelum mengambil langkah-langkah

Sekian, buat yang masih merasa tidak percaya dengan potensi ataupun kemampuan dirinya sendiri, dan ingin lebih mencintai diri sendiri, coba deh baca buku ini.

Posting Komentar

0 Komentar