Review Buku Untukmu yang Pernah Terluka


Judul: Untukmu yang Pernah Terluka
Penulis: Novie Ocktaviane Mufti
Penerbit: CV.IDS
Tebal: 267 hlm.
Genre: Psikologi Islam

Siapa sih yang nggak pernah terluka ? kita sebagai manusia yang sering berinteraksi dengan orang lain, luka adalah sesuatu yang niscaya akan terjadi. Hanya saja, cara tiap orang menghadapi dan mengobati luka itu yang berbeda.

Ada yang mengalihkan diri dengan berleha-leha, meminta bantuan orang lain, terus2an menjaga luka itu, dan ada juga yang membiarkan luka itu untuk sembuh sendiri. Lalu bagaimana sih cara yang benar mengobati luka ? Cuss coba baca bukunya

Melihat dari background penulis, aku kira bukunya bakal membahas secara mendalam bagaimana healing dari sisi psikologi. Nyatanya salah, penulis akan membawa kita pada pengobatan yang manjur, yaitu melalui spiritual health.

Bukunya akan mengupas solusi berbagai masalah diri yang kerap kali terjadi. Ada tentang menghadapi stress, Quarter life crisis, menghadapi emosi diri, luka masa lalu, kecemasan, problem dengan orang tua, pertemanan, spiritual problem dan masih banyak lagi.

Penulis pandai meracik tulisannya dengan digabungkan antara sisi psikologi, pengalaman hidup, dan islam sehingga menjadi sesuatu yang mendalam. Di setiap akhir bab pun penulis menyisipkan referensi yang dia dapat untuk bab tersebut. Di akhir buku juga disediakan jurnal untuk menjadi salah satu ikhtiar kita dalam proses healing, karena terkadang dengan menulis, perasaan dan luka bisa mudah tercurahkan sehingga lebih mudah dalam mencari solusi.

Bab yang paling menarik buat aku adalah “Jangan suruh waktu sembuhkan luka” karena kontradiktif dengan buku yang pernah aku baca. Aku juga awalnya setuju dengan Time will heal seperti halnya penulis, tapi menurutku ada beberapa luka yang nggak bisa sembuh dengan sendirinya, perlu usaha yang dilakukan. 

Kata buku ini (Menurut video dari Ustazah Yasmin Mogahde) ada 6 hal yang perlu dilakukan agar menjadi obat dan penolong pertama bagi jiwa:
1. Always going back to Allah
2. Whatever you focus on, it grows
3. Happiness come from the practice of gratitude
4. You are what you “eat” spiritually
5. Shift your focus to your priority
6. Spiritual oxygen
7.Do not dwelling in the past

Terakhir, harapanku buku ini bisa lebih up lagi dikalangan pembaca, karena worth to read banget untuk menjalani hidup di dunia yang sedang tidak baik-baik saja. Highly recommended

5/5

Posting Komentar

0 Komentar