Review buku Hai, Anak cucuku!


Judul: Hai, Anak cucuku! 
Penulis: A.Hassan 
Penerbit: Al-Muslimun 
Tebal: 332 hlm. 
 
“Tidak ada kehidupan yang lebih mulia, melainkan hidup dalam batas-batas agama” 
 
Buku ini berisi nasehat-nasehat dari seorang ulama besar yang memiliki banyak pengalaman hidup. A Hassan namanya, beliau merupakan pendiri Pesantren Persis. Beliau adalah seorang ulama mandiri dan pribadi yang penuh dengan teladan, tegas, dan kokoh pendirian. Baginya kebenaran harus disampaikan walau bertaruh nyawa. 
 
Lalu buku ini tentang apasih? 
Seperti yang tadi saya sebutkan buku ini berisi nasihat-nasihat tentang hidup dari beliau untuk anak cucunya. Buku ini memiliki 4 bab, yang setiap bab memiliki banyak sub bab. Dalam buku ini, beliau mengutarakan nasihat demi nasihat dengan bahasa yang sangat mengalir. Meskipun menggunakan bahasa melayu, tapi bahasanya mudah dipahami dan enak aja ketika di baca. Lumayan bisa menambah perbendeharaan kata. 
 
Menurutku penjelasan dari buku ini sangat lengkap, beliau jelaskan bagaimana sifat-sifat terpuji, etika dalam berprofesi bahkan sampai hal yang mendetail pun seperti etika makan yang baik beliau jelaskan secara terperinci dan mendetail.  
 
Pembahasan yang paling saya suka sih, semua hehe. Saking bagusnya buku ini. Nasihat yang sangat penting dan wajib di pratikkan dalam kehidupan sehari-hari. Tapi salah satu pembahasan yang paling menarik bagiku adalah bab terakhir tentang ikhtiar, takdir dan tawakkal. Dalam bab ini beliau menjabarkan masing-masing definisi itu, kemudian menggunakan perumpamaan yang masuk akal sehingga membuat kita semakin paham tentang perbedaan itu. Dan quotes beliau yang paling saya suka “Manusia terletak antara rantai ikhtiar dan lautan takdir. Tidak boleh dia diam dari ikhtiar dan tidak bisa dia terlepas dari qada’ dan qadar.” Manusia harus tetap berusaha, terlepas dari apapun hasilnya nanti karena itu sudah diluar kendali kita dan merupakan ketetapannya. 
 
 
Saya pikir buku ini harus menjadi bacaan wajib bagi semua orang terutama generasi millenial. Karena meskipun sudah ditulis bertahun-tahun lamanya, nasihat beliau sangat relate dengan kehidupan muda millenial saat ini. Dijamin gak bakal bosenin si, jika memiliki banyak waktu kosong gak sampai seminggu bakal selesai.  
 
At the last saya rekomendasikan buku ini bagi siapa saja yang sedang ingin menata ulang hidupnya untuk menjadi lebih baik. Buku ini cocok untuk dibaca oleh berbagai kalangan, muda ataupun tua. Dan harus menjadi bacaan wajib bagi anak cucu A.Hassan yang pernah menuntut ilmu di pondok pesantren Persis.

Posting Komentar

0 Komentar