Review buku I want to die but I want to eat tteokpokki


Judul: I want to die but I want to eat tteokpokki
Penulis: Baek Se hee
Penerbit: Haru
Genre: Self improvement 
Tebal: 236 hlm

"Hal yang paling penting adalah perasaan senang dan gembira dari dalam sendiri, tidak peduli apa yang orang lain katakan/pikirkan"

Saat pertama kali buku ini sampai, sangat excited. Bagaimana tidak, buku ini sudah menjadi wishlist ku sekian lama, dan akhir nya terwujud 😊.

Awalnya aku pikir buku ini disajikan seperti buku self improvement lainnya, ternyata tidak. Buku ini disajikan dalam bentuk percakapan antara si penulis dan psikiaternya.

Nah, si penulis ini mengidap distimia atau disebut depresi berkepanjangan, buku nya berisi proses pengobatan yang ia jalani dengan psikiater di salah satu rumah sakit Korea Selatan. Di buku ini kita bisa melihat secara lengkap proses perkembangan yang dialami oleh penulis.

Baca buku ini dijamin ketagihan, karena dari percakapan itu seolah-olah kita berada dalam ruangan itu dan bisa paham dengan masalah yang diceritakan penulis.

Selain itu dalam buku ini menyajikan pertanyaan, penilaian, saran dan nasihat yang akan efektif bagi kita. Sehingga bisa menjadi evaluasi diri.
Disetiap akhir bab, penulis meringkas atau membuat kesimpulan dari setiap pertemuannya dengan psikiater. So, gak perlu takut misal gak paham dengan alurnya/istilah psikologi yang digunakan. Bahasa nya juga mudah dipahami meskipun buku terjemahan.

Hal yang paling aku sukai dari buku ini, bagaimana cara mengenal diri sendiri dengan metode yang sangat di sarankan adalah dengan menulis. Menulis perasaan sebelum dan sesudah melakukan sesuatu, sehingga kita bisa melihat secara keseluruhan sisi diri kita. Menilai diri sendiri sama seperti menilai orang lain, kita tidak bisa menilai hanya berdasarkan baik dan jahat, hitam dan putih saja. Karena didunia ini memiliki banyak sekali warna, kita disuruh untuk melihat secara keseluruhan sebelum menilai.

Dari buku ini aku juga paham, ternyata tanpa disadari saya atau bahkan kita pernah pernah mengalami depresi, dan bentuk depresi itu beragam. Dan orang yang memiliki penyakit mental sama bahayanya bahkan lebih berbahaya daripada yang berpenyakit fisik. Karena itu penting sekali untuk menjaga dan mengolah pikiran kita. 

At the last, aku rekomendasikan buku ini untuk kamu yang masih merasa sendiri dan berbeda, buku ini bisa menemanimu dan menyakinkan mu bahwa kamu tidak sendiri, ada orang yang sepertimu. Dan buku ini juga cocok untuk kamu yang merasa sedang tidak baik baik saja dan merasa pikirannya sedang terganggu, karena buku ini bisa menjadi bacaanmu sekaligus teman dan obat bagi kamu.

Posting Komentar

6 Komentar

  1. Jujur, pengen bgt baca buku ini wkkwkw
    doain yahh biar ada rezeki cukup buat bisa beli bukunya hehe.

    BalasHapus
  2. Baguss bukunya, aku sudah baca yang hidup apa adanya ^^

    BalasHapus
  3. Menarik nih,, jadi pengen baca

    BalasHapus