Review Buku Berdamai dengan Diri Sendiri

Judul : Berdamai dengan diri sendiri

Penulis : Muthia Sayekti

Penerbit : Psikologi Corner

Genre : Self Improvement 

Tebal : 224 hlm.

"Jika sudah tertanam prinsip untuk berdamai dengan kekurangan, maka tidak sulit untuk menerima diri sendiri/ self acceptance."

Semua orang pasti pernah mengalami konflik batin dengan dirinya sendiri "kok aku gini ya?" 

"Kok aku beda sendiri ya?" " kok gak sama kayak dia ya?". Aku pun pernah mengalaminya, berpikir bahwa berbeda dengan orang lain itu sesuatu yang aneh. Nyatanya tidak, karena setiap orang memiliki sifat dan karakter nya sendiri yang khas. Itulah salah satu poin prolog yang dibahas dalam buku ini.

Saat aku baca ini, wow prolog nya aja udah sangat menarik untuk dibaca, apalagi isi pembahasannya pasti lebih wow dan memang benar.

Sesuai judulnya buku ini menerangkan tentang proses menerima dan berdamai dengan diri sendiri. Dari penyebab-penyebabnya hingga solusi yang diberikan, semua dijabarkan secara gamblang dan jelas. Buku ini memberikan gambaran kepadaku bahwa saat kita sudah berhasil berdamai dengan diri sendiri akan memudahkan kita untuk menggali lebih dalam potensi terpendam yang kita miliki.

Pembahasan yang paling aku sukai adalah berdamai dengan kekurangan. 

Dalam bab ini, penulis mengatakan bahwa kekurangan merupakan bagian dari Rahmat yang Allah berikan dan bisa menjadi kelebihan bagi kita, jika kita mau belajar dan bisa menerimanya. Dalam bab ini juga, penulis menyelipkan kisah-kisah inspiratif yang bisa menjadi motivasi kita.

Ngomong tentang buku self improvement belum lengkap kalau gak ngomongin tentang quotes-quotes nya dung. Diantara quotes yang paling aku suka dalam buku ini adalah "Jika kita belum selesai berdamai dengan diri sendiri, akan sulit untuk menyelesaikan permasalahan dengan orang lain" 

"Saat kita bisa berdamai dengan diri sendiri, maka saat itulah kita bisa berdamai dengan kenyataan". Dan masih banyak lagi yang kepo, cuss baca bukunya ya.

Kurang nya buku ini, kertas yang digunakkan itu tipis, jadi tulisan-tulisannya itu terawang. Tapi, jauh dari itu bukunya tetap worth it buatku. 

At the last aku rekomendasikan buku ini untuk siapa saja yang sedang memiliki konflik batin dengan dirinya sendiri dan ingin belajar untuk lebih mengenal diri sendiri. Buku ini juga bisa menjadi penyemangat mu yang sedang dalam keadaan down.